Data KLHK: Udara Palangkaraya Berbahaya, Riau tidak Sehat

Detik.com melaporkan, untuk mengukur kualitas udara, KLHK memakai parameter PM 10. Berdasarkan data pukul 15.00 WIB, Minggu (15/9/2019), ISPU Palangkaraya berada pada angka 500 alias masuk kategori berbahaya.
Sedangkan kota Jambi pada pukul 15.00 WIB berada di angka 131 atau masuk dalam kondisi tidak sehat. Sementara untuk Pekanbaru, kualitas udara pada pukul 15.00 WIB berada di angka 189 atau kategori tidak sehat.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut 27 titik masih masih terdeteksi di Riau. Akibatnya, kualitas udara berdasarkan pengukuran PM 10 pada pukul 07.00 sampai dengan 10.00 WIB berada pada kisaran 182 sampai dengan 201 mikrogram/m3 alias kategori tidak sehat.
Sebagai bentuk antisipasi, Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo dalam keterangan tertulisnya, Minggu (15/9/2019), menyebut BNPB sedang menyiapkan tambahan pesawat hercules.
"Kapasitas (pesawat) 5 ton untuk operasi TMC yang direncanakan tiba Senin besok. Penambahan pesawat TMC ini karena prediksi BMKG akan ada pertumbuhan awan potensial dibuat hujan buat dalam beberapa hari ke depan," kata Agus.
(miq/miq)Halaman Selanjutnya >>>>
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Data KLHK: Udara Palangkaraya Berbahaya, Riau tidak Sehat"
Post a Comment