Global Mulai Kondusif, Harga SUN Menguat Tipis Pagi Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi rupiah pemerintah dibuka menguat tipis dan cenderung flat pada awal perdagangan hari ini, Senin (9/9/2019), seiring dengan semakin kondusifnya pasar keuangan global menjelang pertemuan pemerintah China-Amerika Serikat (AS) pada awal bulan depan.

Merujuk data Reuters, menguatnya harga surat berharga negara (SBN) itu tercermin dari empat seri acuan (benchmark) yang sekaligus menurunkan tingkat imbal hasilnya (yield). Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder.

Yield juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.

Keempat seri yang menjadi acuan itu adalah FR0063 bertenor 5 tahun, FR0064 bertenor 10 tahun, FR0065 bertenor 15 tahun, dan FR0075 bertenor 30 tahun.

Seri yang harganya paling menguat adalah FR0077 dan FR0079 dengan penurunan yield 0,2 basis poin (bps). Besaran 100 bps setara dengan 1%.

Terkait dengan porsi investor di pasar SBN, saat ini investor asing menggenggam Rp 1.011 triliun atau 38,51% SBN rupiah dari total beredar Rp 2.625 triliun. Angka tersebut juga mencerminkan masih masuknya dana investor asing ke pasar SUN Rp 117,96 triliun sejak awal tahun dan Rp 1,61 triliun sejak akhir bulan lalu.

Di pasar negara acuan, koreksi masih terjadi secara umum, yang menunjukkan investor lebih menggemari instrumen yang lebih berisiko dibanding obligasi di tengah positifnya iklim investasi.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(tas/tas)