56% Orang Indonesia Punya Masalah Gigi, Apa Sebabnya?

Padahal kesehatan gigi merupakan jalan bagi kesehatan umum. Tanpa mengunyah makanan dengan baik, nutrisi yang masuk ke dalam tubuh akan terganggu dan berpengaruh pada kesehatan seluruh tubuh.
Menurut Dekan Fakultas Kesehatan Gigi (FKG) Universitas Indonesia (UI) Maria Francisca Lindawati Soetanto, banyak sekali riset-riset yang dilakukan FKG yang menunjukkan bahwa beberapa penyakit sistemis itu terkait dengan gigi.
"Jadi berdampak pada kondisi mulut. Misalnya kesehatan gusi itu juga berkaitan dengan terjadinya penyakit jantung dan pembulu darah," ujar Maria kepada CNBC Indonesia.
Selain itu, menurut riset-riset lainnya, masyarakat yang memiliki masalah gigi biasanya enggan mencari pertolongan ke dokter gigi. Alasannya: biaya yang dikeluarkan tidak sedikit.
"Selain biaya yang tidak sedikit, menurut data kedokteran Indonesia, dokter gigi mungkin banyak di Indonesia, tapi penyebarannya tidak merata dan lebih banyak di kota-kota besar" ungkap Maria.
Namun menurutnya, perawatan gigi menjadi mahal saat masyarakat sudah merasakan sakit gigi atau kelainan gigi dan tidak pernah merawatnya. Jika giginya baik-baik saja, biaya yang dikeluarkan tidak mahal.
"Jadi yang sedang kita upayakan disini adalah tindakan pencegahan preventif sehingga mereka belum sampai menderita kelainan gigi atau gusi, yang mana pembiayaannya akan lebih murah, dibandingkan harus mengobati atau melakukan penambalan gigi yang memang lebih mahal," lanjut Maria.
Mengingat kalimat 'mencegah lebih baik dari pada mengobati', Maria mengatakan masyarakat untuk selalu periksa ke dokter gigi sebanyak 2 kali dalam setahun.
"Karena kesehatan gigi dapat menentukan kesehatan tubuh kita. Selain itu, masyarakat harus menjaga kesehatan mulut dengan sikat gigi 2 kali dalam sehari, pagi dan malam," tukasnya.
(gus)
Halaman Selanjutnya >>>>
Bagikan Berita Ini
0 Response to "56% Orang Indonesia Punya Masalah Gigi, Apa Sebabnya?"
Post a Comment