Balada Tenaga IHSG dan Harapan Happy Weekend
Jakarta, CNBC Indonesia - Tak terasa akhir pekan telah tiba. Menyambut hari terakhir perdagangan, pasar keuangan Asia bergerak variatif kemarin (17/10/2019).Ada yang menarik dari perdagangan pekan ini. Apalagi kalau bukan rekor indeks bursa dalam negeri (IHSG) yang terus-terusan finish di zona hijau sejak Senin (14/10), bahkan sudah dimulai dari Jumat pekan lalu.
Seolah tak kehabisan tenaga, indeks bursa tanah air mencatatkan rekor yang fantastis dan berhasil mengungguli bursa kawasan Asia lainnya. Tak tanggung-tanggung, IHSG menghijau lima kali periode perdagangan berturut-turut.
IHSG ditutup menguat 0,19% ke level 6.181,014 pada perdagangan kemarin. Sempat "ngos-ngosan" menjelang akhir jam penutupan perdagangan, IHSG pantang menyerah.
Bak kisah-kisah pada film superhero yang harus babak belur di awal kemudian manis di akhir, itulah kurang lebih kisah IHSG kemarin. Di detik-detik terakhir sprint IHSG berhasil membuat bursa Indonesia kembali mencicipi manisnya melenggang ke zona hijau.
Penguatan IHSG masih sesuai dengan prediksi. Secara teknikal IHSG memang akan menguji level 6.175 - 6.200. Maklum sejak kurang lebih sebulan ini (11 September - 10 Oktober), IHSG berada dalam tren koreksi cukup dalam yaitu 5,6% secara point to point.
IHSG tak sendirian, beberapa indeks utama bursa Benua Kuning lainnya juga merasakan keceriaan serupa. Indeks Hang Seng naik 0,69%, indeks S&P Sensex terangkat 0.94%, indeks PSEI terapresiasi 0.19% dan TAIEX tumbuh 0,22%.
Namun, mayoritas bursa utama Asia justru mengalami koreksi. Indeks Shang Hai turun 0,05%. Indeks Nikkei jatuh 0,09%, indeks Kospi terkoreksi 0.23%, indeks KLCI amblas tipis 0,03%. Tak hanya itu saja, indeks bursa utama Negeri Singa dan Negeri Gajah juga melemah masing-masing 0,27% dan 0,17%.
Kabar gembira tak hanya datang dari pasar ekuitas saja rupanya. Kemarin, mata uang Sang Garuda mencatatkan penguatan sebesar 0,15% ke level Rp. 14.143/US$ di akhir perdagangan setelah dibuka melemah 0,04%. Hal yang sama juga dialami oleh mayoritas mata uang utama Asia.
Sementara itu di pasar obligasi, surat utang pemerintah seri acuan FR0078 bertenor 10 tahun mengalami penurunan imbal hasil yang mengindikasikan adanya kenaikan harga. Pada perdagangan kemarin, seri acuan FR0078 mengalami penurunan imbal hasil sebesar 4,1 basis poin (bps) menjadi 7,14%.
Penguatan bursa saham dalam negeri, mata uang Rupiah dan obligasi pemerintah RI jadi tanda kompaknya pasar keuangan Indonesia kemarin.
BERLANJUT KE HALAMAN 2 >> (twg/twg)
Halaman Selanjutnya >>>>
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Balada Tenaga IHSG dan Harapan Happy Weekend"
Post a Comment