Harga SUN Reli, Lelang Cetak Nilai Tertinggi Sejak Januari!
Jakarta, CNBC Indonesia -Lelang obligasi rupiah konvensional yang digelar pemerintah berhasil menerbitkan Rp 27,2 triliun efek utang di tengah reli harga di pasar sekunder, serta menjadi nilai penerbitan lelang tertinggi sejak 15 Januari tahun ini.Angka itu di atas target indikatif pemerintah Rp 15 triliun, di atas lelang sebelumnya Rp 23,8 triliun, dan di atas rerata lelang sejak awal tahun Rp 21,38 triliun. Angka permintaan dalam lelang hari ini mencapai Rp 73,86 triliun, di atas lelang sebelumnya Rp 48,01 triliun, dan di atas rerata lelang sejak awal tahun Rp 48,3 triliun.Hasil lelang yang memuaskan itu terjadi ketika pasar obligasi rupiah di pasar domestik sedang ramai dan positif, serta masih membentuk reli harga sejak 2 pekan lalu. Lelang itu digelar bertepatan dengan sumringahnya transaksi obligasi di pasar sekunder.Kenaikan memperpanjang reli dan mengesahkan penguatan berturut-turut yang memasuki hari ke-8. Selain itu, dana asing masih terus masuk ke pasar obligasi dan mencetak rekor tertinggi barunya pada akhir pekan lalu. Naiknya harga surat utang negara (SUN) itu seiring dengan apresiasi yang terjadi di pasar surat utang pemerintah negara maju.Data Refinitiv menunjukkan menguatnya harga SUN itu tercermin dari empat seri acuan (benchmark) yang sekaligus menurunkan tingkat imbal hasilnya (yield). Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder, sehingga ketika harga naik maka akan menekan yield turun, begitupun sebaliknya. Yield yang menjadi acuan hasil investasi yang didapat investor juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum. Keempat seri yang menjadi acuan pasar adalah FR0077 bertenor 5 tahun, FR0078 bertenor 10 tahun, FR0068 bertenor 15 tahun, dan FR0079 bertenor 20 tahun. Seri acuan yang paling menguat adalah FR0077 yang bertenor 5 tahun dengan penurunan yield 5,5 basis poin (bps) menjadi 6,58%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.
Yield Obligasi Negara Acuan 22 Okt'19 |
|||||
Seri |
Jatuh tempo |
Yield 21 Okt'19 (%) |
Yield 22 Okt'19 (%) |
Selisih (basis poin) |
Yield wajar IBPA 22 Okt'19 (%) |
FR0077 |
5 tahun |
6.635 |
6.58 |
-5.50 |
6.5326 |
FR0078 |
10 tahun |
7.128 |
7.098 |
-3.00 |
7.0693 |
FR0068 |
15 tahun |
7.59 |
7.567 |
-2.30 |
7.5392 |
FR0079 |
20 tahun |
7.779 |
7.788 |
0.90 |
7.7431 |
Sumber: Refinitiv
Apresiasi pasar obligasi pemerintah hari ini tercermin pada harga obligasi wajarnya, di mana indeks INDOBeX Government Total Return milik PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/IBPA) masih menguat. Indeks tersebut naik 0,45 poin (0,17%) menjadi 265,28 dari posisi kemarin 264,83.
Penguatan SBN hari ini juga membuat selisih (spread) yield obligasi rupiah pemerintah tenor 10 tahun dengan yield surat utang pemerintah AS (US Treasury) tenor serupa mencapai 531 bps, menyempit dari posisi kemarin 533 bps. Yield US Treasury 10 tahun turun 1 bps hingga 1,78% dari posisi kemarin1,79%.
Terkait dengan pasar US Treasury, saat ini masih terjadi inversi pada yield pasangan seri 3 bulan-5 tahun dan 2 tahun-5 tahun, yang lumrah terjadi sejak perang dagang China-AS memanas pada April lalu.
Saat ini pelaku pasar global lebih menantikan inversi pada yield tenor 3 tahun-5 tahun, 3 bulan-10 tahun, dan 2 tahun-10 tahun yang mulai mereda, karena mengindikasikan bahwa potensi resesi AS semakin dekat dibanding inversi tenor lain. Inversi adalah kondisi lebih tingginya yield seri lebih pendek dibanding yield seri lebih panjang.
Inversi tersebut membentuk kurva yield terbalik (inverted yield curve), yang menjadi cerminan investor yang lebih meminati US Treasury seri panjang dibanding yang pendek karena menilai akan terjadi kontraksi jangka pendek, sekaligus indikator adanya potensi tekanan ekonomi bahkan hingga krisis.
Yield US Treasury Acuan 2 Okt'19 |
|||||
Seri |
Benchmark |
Yield 21 Okt'19 (%) |
Yield 22 Okt'19 (%) |
Selisih (Inversi) |
Satuan Inversi |
UST BILL 2019 |
3 Bulan |
1.656 |
1.659 |
3 bulan-5 tahun |
6.5 |
UST 2020 |
2 Tahun |
1.615 |
1.603 |
2 tahun-5 tahun |
0.9 |
UST 2021 |
3 Tahun |
1.593 |
1.583 |
3 tahun-5 tahun |
-1.1 |
UST 2023 |
5 Tahun |
1.604 |
1.594 |
3 bulan-10 tahun |
-12.3 |
UST 2028 |
10 Tahun |
1.792 |
1.782 |
2 tahun-10 tahun |
-17.9 |
Sumber: Refinitiv
Terkait dengan porsi investor di pasar SBN, data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu (DJPPR) terakhir menunjukkan investor asing menggenggam Rp 1.038,65 triliun SBN, atau 38,85% dari total beredar Rp 2.673 triliun berdasarkan data per 18 Oktober. Angka itu turut menjadi rekor baru tertinggi sepanjang masa bagi nilai kepemilikan asing.
Angka kepemilikannya masih positif Rp 145,4 triliun dibanding posisi akhir Desember Rp 893,25 triliun, sehingga persentasenya masih naik dari 37,71% pada periode yang sama. Sejak akhir pekan lalu, investor asing tercatat masuk ke pasar SUN senilai Rp 5,12 triliun, sedangkan sejak awal bulan masih surplus Rp 9,26 triliun.
Penguatan di pasar surat utang hari ini juga terjadi di pasar ekuitas dan rupiah di pasar valas, yang masing-masingnya naik 0,43% dan 0,28%.
Dari pasar surat utang negara berkembang, mayoritas mengalami koreksi harga sehingga yield mayoritas obligasi negara naik. Sebaliknya di negara maju, mayoritas mengalami kenaikan harga sehingga yield mayoritas obligasi negara tersebut turun.
Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang |
|||
Negara |
Yield 21 Okt'19 (%) |
Yield 22 Okt'19 (%) |
Selisih (basis poin) |
Brasil |
6.545 |
6.555 |
1.00 |
China |
3.215 |
3.233 |
1.80 |
Jerman |
-0.345 |
-0.369 |
-2.40 |
Prancis |
-0.039 |
-0.064 |
-2.50 |
Inggris |
0.752 |
0.728 |
-2.40 |
India |
6.692 |
6.699 |
0.70 |
Jepang |
-0.134 |
-0.126 |
0.80 |
Malaysia |
3.424 |
3.425 |
0.10 |
Filipina |
4.568 |
4.679 |
11.10 |
Rusia |
6.51 |
6.53 |
2.00 |
Singapura |
1.754 |
1.732 |
-2.20 |
Thailand |
1.59 |
1.585 |
-0.50 |
Amerika Serikat |
1.792 |
1.782 |
-1.00 |
Afrika Selatan |
8.275 |
8.23 |
-4.50 |
Sumber: Refinitiv
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/irv)Halaman Selanjutnya >>>>
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Harga SUN Reli, Lelang Cetak Nilai Tertinggi Sejak Januari!"
Post a Comment