Jurus Terbaru Anies Vs Polusi Udara: Tanam 100 Ribu Bugenvil

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Anies Rasyid Baswedan terus menggencarkan sejumlah langkah untuk membendung polusi udara di ibu kota. Langkah demi langkah itu merupakan tindak lanjut dari Instruksi Gubernur Nomor 66 Tahun 2019 tentang Pengendalian Kualitas Udara.

 Terbaru, pada Minggu (18/8/2019) pagi, Anies bersama sang putra Ismail Hakim, melakukan penanaman tanaman bugevil di sepanjang Jalan Sudirman. Dalam paparannya, Anies memberikan penjelasan terkait kegiatan tersebut.

"Hari ini kita sama-sama saksikan, aspeknya pilihan tanaman bugenvil itu salah satu tanaman yang memiliki serapan terhadap polusi udara dengan kategori tinggi," kata Anies di Pintu 7 Gelora Bung Karno, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Minggu (18/8/2019), seperti dilansir detikcom.

Menurut dia, terdapat 100 ribu tanaman bugenvil yang akan ditanam di sepanjang jalan protokol itu. Semua itu, menurut Anies, demi mewujudkan Jakarta sebagai kota yang lestari.

"Artinya apa yang sekarang kita memanfaatkan dari kota kita adalah pinjaman dari generasi dari anak-anak kita. Karena itu kita nantinya harus wariskan kota ini dengan keadaan yang baik bahkan lebih baik, itu prinsip kota ini lestari," ujar Anies.

"Saya ajak sesudah ini ditanam bantu untuk merawat. Ini tanaman kita bukan milik pemerintah yang masyarakat hanya tonton dari jauh tapi saksikan dan dirawat. Kita ingin Jakarta tampil lebih indah dan bersih. Kalau ini kita rawat bersama Insya Allah jadi tanaman lintas waktu," sebutnya.

Pada saat kegiatan itu digelar, Jakarta kembali menempati posisi pertama kota paling berpolusi di dunia versi AirVisual. Tingkat polusi udara di Jakarta di bawah kota Kabul, Afghanistan dan Krasnoyarsk, Rusia.

Berdasarkan data dari AirVisual, Minggu (18/8/2019) pukul 09.05 WIB, Air Quality Index (AQI) Jakarta berada di 172 alias kategori tidak sehat. Namun, tingkat polusi ini tidak tetap dan dapat berubah sewaktu-waktu.

[Gambas:Video CNBC]

(miq/miq)