Search

Disapu Koreksi Saham Teknologi, Wall Street Dibuka Tersungkur

Disapu Koreksi Saham Teknologi, Wall Street Dibuka Tersungkur

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka melemah pada perdagangan Selasa (10/9/2019), terseret oleh gelombang koreksi yang menimpa saham-saham teknologi sementara perusahaan raksasa otomotif AS, Ford Motor, mengalami penurunan peringkat kredit.

Indeks Dow Jones Industrial Average (Dow Jones) kehilangan 27 poin (0,1%) pada pukul 08:30 waktu setempat (20:30 WIB) dan bertambah menjadi 57,3 poin (0,2%) 20 menit kemudian ke 26.778,2. Indeks S&P 500 melemah 0,5% (16,5 poin) ke 2.961,2 sedangkan indeks Nasdaq surut 0,9% (69,6 poin) ke 8.016,5.

Saham Facebook, Amazon, Netflix dan Alphabet anjlok dengan kisaran rata-rata sebesar 0,5%. Kemarin, indeks S&P 500 sektor teknologi memang sudah tertekan, dengan koreksi sebesar 0,7%.

Sementara itu, saham Ford Motor menjadi pemberat utama Wall Street dengan koreksi sebesar 3,5%, menyusul langkah Moody's menurunkan peringkat utang produsen otomotif itu menjadi tak layak investasi alias sampah (junk), menyusul margin laba dan arus kas yang mengecewakan.

Pada Senin, indeks Dow Jones membukukan kenaikan selama empat hari berturut-turut, menyusul optimism baru dalam negosiasi perdagangan antara AS-China. Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengatakan ada "kesepakatan konseptual" seputar isu pencurian hak atas kekayaan intelektual (HaKI), yang selama ini menjadi isu teralot di meja negosiasi.

Sementara itu, Huawei membatalkan salah satu materi gugatannya yang dilayangkan terhadap pemerintah AS pada Selasa, setelah Washington melepaskan beberapa barang yang disita dua tahun yang lalu. Kemajuan itu membuat sentimen pelaku pasar kian positif jelang pertemuan kedua-belah pihak yang dijadwalkan pada 1 Oktober.

Investor juga sedang mencermati perkembangan di Uni Eropa, jelang pertemuan rapat dewan gubernur European Central Bank (ECB) pada Kamis. Bank sentral Kawasan itu diprediksi memangkas suku bunga acuan dan mengumumkan kebijakan pelonggaran kuantitatif (quantitative easing).

"Bank sentral besar menyiapkan pelonggaran moneter untuk putaran selanjutnya," ujar presiden dan chief investment strategist Yardeni Research, Ed Yardeni, dalam laporan risetnya yang dikutip CNBC International. "Mereka sedang melakukan yang terbaik untuk menstimulasi ekonomi dan mengangkat inflasi mendekati target 2%."

TIM RISET CNBC INDONESIA

(ags/ags)

Halaman Selanjutnya >>>>




Bagikan Berita Ini

0 Response to "Disapu Koreksi Saham Teknologi, Wall Street Dibuka Tersungkur"

Post a Comment

Powered by Blogger.