Dolar Singapura Menguat Setelah Hattrick Rupiah
Jakarta, CNBC Indonesia - Dolar Singapura menguat melawan rupiah pada perdagangan Selasa (3/9/19) setelah sebelumnya di-hat trick hingga melemah tiga hari berturut-turut. Meski demikian, penguatan dolar Singapura tidak terlalu signfikan. Bahkan di awal perdagangan malah sempat melemah.Mata uang Negeri Merlion ini menguat 0.05% ke level Rp 10.203,06, dan posisinya masih belum jauh dari level terlemahnya Januari 2018 Rp 10.174 yang dicapai pada 1 Agustus lalu. Dalam tiga perdagangan sebelumnya dolar Singapura melemah 0,02%, 0,36% dan 0,22%.
Kondisi ekonomi Singapura sedang suram, bahkan nyaris memasuki resesi. Hal tersebut membuat dolar Australia sulit untuk menguat. Apalagi perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan China memasuki babak baru.
Menteri Perdagangan dan Industri Singapura, Chan Chun Sing, dalam acara Squawk Box di CNBC International Senin kemarin mengatakan Singapura kemungkinan bisa lepas dari jurang resesi, tetapi ia juga mengakui kondisi eksternal saat ini dapat menyeret turun prospek pertumbuhan ekonomi.
Bulan lalu, Pemerintah Singapura sudah memangkas proyeksi pertumbuhan ekonominya tahun ini menjadi 0%-1% dibandingkan proyeksi sebelumnya 1,5%-2,5%. Di sisi lain, rupiah sedang memiliki modal yang bagus untuk terus menguat. Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan sebanyak dua kali berturut-turut hingga ke level 5,5%.
BI memangkas suku bunga karena memiliki ruang yang bisa dimanfaatkan untuk memacu pertumbuhan ekonomi, bukan karena ekonomi Indonesia mengalami pelambatan. Sepanjang tahun ini atau secara year-to-date, dolar Singapura sudah melemah 2,11% melawan rupiah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
Halaman Selanjutnya >>>>
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar Singapura Menguat Setelah Hattrick Rupiah"
Post a Comment