Search

IHSG Menguat Terbatas, Tapi 5 Emiten Ini Bergerak Liar

IHSG Menguat Terbatas, Tapi 5 Emiten Ini Bergerak Liar

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal perdagangan pekan ini mampu hat-trick dengan mencatatkan reli 3 hari beruntun. Sayangnya, setelah itu bursa saham utama Tanah Air memilih untuk mengakhiri pekan di zona merah.

Dengan demikian, sepanjang pekan ini IHSG hanya membukukan penguatan 0,41% dan ditutup di level 6.334,84.


Penguatan yang dicatatkan IHSG kalah kinerja mayoritas bursa saham acuan kawasan Asia yang berhasil naik di atas 1%. Dalam sepakan indeks Nikkei melesat 3,72%. Indeks Hang Seng naik 2,48%, indeks Straits Times naik 2,13%, indeks Sensex menguat 1,09%, dan indeks Shanghai menguat 1,05%.

Membuncahnya asa damai dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China menjadi pemicu utama penguatan IHSG dan mayoritas bursa saham Benua Kuning.

Pasalnya, Negeri Tiongkok memutuskan untuk menghapus pengenaan bea masuk atas 16 produk importasi asal AS. Selanjutnya, Presiden AS Donald Trump mengumumkan melalui akun Twitter pribadinya bahwa kenaikan bea masuk bagi produk impor asal China senilai US$ 250 miliar ditunda menjadi 15 Oktober, dari sebelumnya 1 Oktober.

Terlebih lagi, Trump memberi sinyal bahwa Washington dan Beijing bisa menekan kesepakatan dagang sementara.

Lebih lanjut, meskipun dengan kabar gembira tersebut IHSG hanya mampu menguat di bawah 1%, terdapat beberapa saham yang melesat hingga mencatatkan cuan lebih dari dua kali lipat.

Saham tersebut di antara PT Ancora Indonesia Resources Tbk/OKAS (+126,26%), PT Majapahit Inti Corpora Tbk/AKSI (+87,1%), PT ICTSI Jasa Prima Tbk/KARW (+81,13%), PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk/BMSR (+55,84%), PT Siwani Makmur Tbk/SIMA (+47,62%).

Pelesatan harga yang dicatatkan oleh OKAS membuatnya masuk dalam pengawasan khusus oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan akhir pekan karena peningkatan harganya yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).

Kemudian, walau kelima saham di atas berhasil mencatatkan penguatan selangit, investor diharapkan tidak tergiur dan langsung mengkoleksi saham perusahaan. Pasalnya, meski membukukan cuan selangit tapi likuiditasnya rendah. Ini artinya, hanya sedikit trader yang melakukan transaksi, sehingga berpotensi 'saham gorengan'.

Sebagai contohnya adalah AKSI yang walau melesat 87,1%, melansir RTI Analytics rata-rata volume perdagangan dalam pekan ini hanya 99.100 unit dengan rerata nilai transaksi Rp 39,71 juta.

Di lain pihak, berbeda dengan saham di atas, kelima saham berikut justru menduduki posisi top losers sepanjang pekan ini, karena terkoreksi cukup dalam, yakni PT Eastparc Hotel Tbk/EAST (-24,06%), PT MD Pictures Tbk/FILM (-23,46%), PT Elang Mahkota Teknologi Tbk/EMTK (-21,13%), PT Alumindo Light Metal Industry Tbk/ALMI (-21,07%), PT Kapuas Prima Coal Tbk/ZINC (-16,92%).

TIM RISET CNBC INDONESIA (dwa)

Halaman Selanjutnya >>>>




Bagikan Berita Ini

0 Response to "IHSG Menguat Terbatas, Tapi 5 Emiten Ini Bergerak Liar"

Post a Comment

Powered by Blogger.