Search

Semoga Ada Happy Weekend Untuk Pasar Keuangan Indonesia

Semoga Ada Happy Weekend Untuk Pasar Keuangan Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Berbeda dengan perdagangan awal pekan, kemarin (5/9/2019) pasar keuangan Indonesia kokoh mencatatkan penguatan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), nilai tukar rupiah, hingga harga obligasi pemerintah tak ada satu pun yang berakhir di zona merah.

Kemarin, untuk pertama kalinya setelah 3 hari, sepanjang perdagangan IHSG anteng di zona hijau dan berhasil ditutup menguat 0,59% ke level 6.306,8 poin.

Berbeda dengan bursa saham utama Indonesia, nilai tukar rupiah cenderung grogi, namun di akhir perdagangan pasar spot mampu membukukan penguatan tipis sebesar 0,04% yang membuat US$ 1 dibanderol Rp 14.145.

Sementara itu, harga obligasi pemerintah seri acuan tenor 10 tahun yang beberapa terakhir bertolak belakang dengan IHSG dan rupiah, kemarin juga ikutan kompak naik. Hal itu terlihat dari pergerakan imbal hasil (yield) yang melemah 3,8 basis poin (bps) ke level 7,323%. Penurunan yield adalah pertanda harga obligasi sedang naik karena terpapar aksi beli.

Pasar keuangan Indonesia kompak dengan mayoritas bursa saham utama di Benua Kuning yang juga menguat. Indeks Nikkei melesat 2,12%, indeks Kospi menguat 0,82%, indeks Straits Times naik 0,53%, indeks Shanghai menguat 0,96%. Hanya indeks Hang Seng yang bergerak stagnan cenderung melemah dengan turun tipis 0,03%.

Pasar keuangan Ibu Pertiwi dan Benua Kuning mantap bergerak ke utara seiring dengan meredanya tensi politik di Hong Kong, Inggris dan Italia. Selain itu, kabar terbaru dari hubungan dagang Amerika Serikat (AS) dan China juga turut menjadi katalis positif yang menepis kekhawatiran pelaku pasar.

Di Hong Kong, Pemimpin Carie Lam telah secara resmi menarik kembali rancangan undang-undang (RUU) ekstradisi yang menjadi penyebab utama aksi demonstrasi masal setidaknya dalam 16 minggu terakhir.

Baca: Ini Kronologi Demo Besar Hong Kong yang Lumpuhkan Ekonomi

Sedangkan, dari Inggris, anggota parlemen berhasil meninggalkan upaya Perdana Menteri (PM) Boris Johnson yang berpotensi membuat Negeri Ratu Elizabeth meninggalkan Uni Eropa tanpa kesepakatan apa-apa alias No Deal Brexit. Proposal yang diajukan kubu oposisi Partai Buruh menenangkan voting dengan perolehan suara 328 berbanding 301, dilansir CNBC International.

Baca: Masih Ada Harapan No-Deal Brexit Pupus

Lalu, dari Italia, pemerintah yang sempat pecah kongsi berhasil membentuk pemerintah baru. PM Italia Giuseppe Conte membentuk koalisi pemerintah baru yang kebanyakan diisi oleh perwakilan dari Gerakan Bintang Lima dan Partai Demokratik, seperti diwartakan CNBC International.

Di lain pihak, Washington dan Beijing diketahui siap kembali ke meja perundingan dalam waktu dekat.

Mengutip Reuters, Kementerian Perdagangan China mengungkapkan Wakil Perdana Menteri China Liu He dan Gubernur Bank Sentral China (PBoC) Yi Gang telah menelepon Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin pada 5 September. Mereka sepakat untuk melanjutkan dialog dagang di Washington pada awal Oktober.

Sebelum pertemuan Oktober, akan ada dialog level deputi yang dilangsungkan pada pertengahan September. "Pertemuan pada pertengahan September akan menjadi dasar bagi perkembangan yang signifikan," sebut Juru Bicara Kantor Perwakilan Dagang AS, seperti diberitakan Reuters.

Juru bicara kantor perwakilan dagang AS juga mengkonfirmasi bahwa Lighthizer dan Mnuchin berbicara dengan Liu dan mengatakan mereka setuju untuk mengadakan dialog dagang level deputi dalam beberapa minggu mendatang.

(BERLANJUT KE HALAMAN DUA) (dwa)

Halaman Selanjutnya >>>>




Bagikan Berita Ini

0 Response to "Semoga Ada Happy Weekend Untuk Pasar Keuangan Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.