Top! AS-China Perang Dagang, Meksiko Jadi Pemenang

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang dagang China dan Amerika Serikat mengganggu perdagangan di sebagian besar dunia. Tetapi tidak bagi Meksiko.

Negara ini mendapat hikmah dari perang dagang. Malah, mungkin, Meksiko adalah pemenang sesungguhnya dari perang dagang yang terjadi antara AS dan China.

Hal ini diyakini pejabat senior Kamar Dagang Amerika Serikat John Murphy. Ketegangan antara Washington dan Beijing setahun terakhir, malah menjadikan Meksiko sebagai pusat manufaktur.

"Meksiko memiliki sejumlah keunggulan utama dibandingkan dengan (negara) opsi tenaga kerja murah lainnya, terutama di kawasan Asia Tenggara, sebagai platform manufaktur dan ekspor," kata Murphy seperti dilansir dari CNBC Internasional, Jumat (13/09/2019).

Dijabarkannya setidaknya ada empat hal yang membuat Meksiko menjadi juara. Pertama, kedekatan Meksiko dengan pasar AS dan akses bebas tarif yang dinikmatinya dengan AS.

Kedua, kesenjangan budaya yang relatif kecil antara AS dan Meksiko. Lalu ketiga, tingkat integrasi substansial antara kedua negara seperti 36 juta orang Amerika keturunan Meksiko dan lebih dari US$ 100 miliar nvestasi langsung AS di Meksiko.

Terakhir, terkait koneksi infrastruktur di dalam negeri dan lintas batas yang terus membaik.

Ungkapan Murphy juga diamini riset Nomura. Lembaga ini bahkan menerbitkan laporan yang memilih Meksiko sebagai juara perang dagang.

Peneliti Nomura Sonal Varma dan Michael Loo menunjukkan selama April 2019 hingga Agustus 2019, terdapat enam pabrik baru dibuka di Meksiko. Meliputi peralatan listrik, elektronik dan mobil, serta komponen.

Bahkan jumlahnya lebih tinggi di banding Vietnam. Meski di Asia Tenggara, negara komunis itu masih yang terdepan.

Kesepakatan perdagangan AS-Kanada-Meksiko

Meksiko selalu menjadi tujuan utama bagi perusahaan AS untuk mencari tenaga kerja yang lebih murah. Bahkan tahun lalu, Meksiko, AS dan Kanada menandatangani perjanjian perdagangan baru (Perjanjian Amerika Serikat-Meksiko-Kanada, atau USMCA) yang dirancang untuk menggantikan NAFTA (North America Free Trade Area).

Menurut Kantor Perwakilan Perdagangan AS, perdagangan barang dan jasa antara AS dan Meksiko mencapai sekitar US$ 671,0 miliar pada 2018. Ini menjadikannya mitra dagang barang terbesar ketiga di Amerika.

Defisit perdagangan barang AS dengan Meksiko adalah US$ 81,5 miliar pada 2018 atau naik 14,9% (US$ 10,6 miliar) dari data 2017. "Transisi dari NAFTA ke USMCA akan lancar, masa depan akan cerah untuk perdagangan Amerika Utara, terlepas dari apa yang terjadi selanjutnya dalam pembicaraan perdagangan AS-China," kata Murphy lagi.

[Gambas:Video CNBC]

(sef/sef)