Search

AS-China Damai, Harga Minyak Berpeluang Naik Pekan Depan

AS-China Damai, Harga Minyak Berpeluang Naik Pekan Depan

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah (crude oil) di pasar berjangka atau pasar futures sempat naik hampir 2% pada hari Jumat (15/11/2019) karena optimisme hubungan antara Amerika Serikat (AS) dengan China, tetapi kenaikan tersebut redup karena kekhawatiran kenaikan pasokan.

Akhir pekan lalu, harga minyak jenis brent naik 1,04% pada  harga US$ 63,4/barel. Sementara jenis light sweet juga naik 1,02% pada harga US$ 57,9/barel. Brent sejak awal tahun sudah naik 17,6%, sedangkan light Sweet naik 27,1%.

Terangkatnya harga minyak bukan tanpa sebab, Sekretaris Perdagangan AS Wilbur Ross, mengatakan pembahasan perdagangan AS-China akan dilanjutkan melalui panggilan telepon pada hari Jumat, kedua belah pihak akan membicarakan penuntasan perjanjian perdagangan fase satu yang di gadang-gadang akan ditandatangani.


Semakin membaiknya hubungan kedua negara Adi Daya tersebut, ada potensi perekonomian dunia akan membaik dan roda industri kembali berputar lebih kencang sehingga meningkatkan permintaan akan minyak.


Tetapi penguatan harga minyak agak sedikit tersendat lantaran laporan bulanan dari Badan Energi Internasional yang memperkirakan bahwa pertumbuhan pasokan non-OPEC akan melonjak menjadi 2,3 juta barel per hari (bph) tahun depan dibandingkan dengan 1,8 juta bph pada 2019,

Sekretaris Jenderal OPEC Mohammad Barkindo mengatakan permintaan minyak mentah dari anggotanya akan berada pada rata-rata 29,58 juta barel per hari (bph) tahun depan, 1,12 juta bph lebih rendah dari tahun 2019, sedangkan pada 2020 diproyeksikan surplus sekitar 70.000 bph.

Sedangkan produksi minyak mentah AS terus meningkat. Output minyak mentah AS mencapai rekornya sebanyak 13 juta barel per hari pada bulan ini dan akan tumbuh lebih dari yang diharapkan pada 2019 dan 2020, perkiraan tersebut dikeluarkan oleh Badan Administrasi Informasi Energi AS pada pada hari Rabu (13/11) lalu.

Analisis Teknikal

Minyak mentah jenis brent utamanya menjadi acuan harga minyak di dalam negeri serta negara-negara Eropa, sedangkan light sweet menjadi acuan harga minyak di AS dan negara-negara kawasan Amerika.

Harga minyak jenis brent dalam jangka pendek memang sedang dalam tren naik (uptrend), hal ini tercermin dari posisinya yang bergerak di atas rata-rata harganya dalam sepuluh hari terakhir (moving average/MA10).

Ada potensi harga masih akan naik sepanjang minggu depan meski tidak sekencang minggu ini, dikarenakan pergerakan harganya yang belum menyentuh titik jenuh belinya (overbought) menurut indikator Relative Strength Index (RSI) yang bersifat momentum.


Level penghalang penguatan harga (resistance level) yang terdekat berada di harga US$ 55/barel. Jika tertembus, resistance level harga selanjutnya berada di US$ 55/barel.

Sedangkan untuk penahan koreksi (support level) harganya yang terdekat berada di US$ 52/barel, Jika tertembus, support level harga selanjutnya berada di US$ 50/barel.

Harga Minyak Berpotensi Kembali Naik Karena Damai AS-ChinaSumber: Refinitiv

TIM RISET CNBC INDONESIA

(yam/yam)

Halaman Selanjutnya >>>>




Bagikan Berita Ini

0 Response to "AS-China Damai, Harga Minyak Berpeluang Naik Pekan Depan"

Post a Comment

Powered by Blogger.