Search

Tak Kuat Diterpa Sentimen Negatif, Pasar SUN Menyerah Turun

Tak Kuat Diterpa Sentimen Negatif, Pasar SUN Menyerah Turun

Jakarta, CNBC Indonesia -Harga obligasi rupiah pemerintah ditutup terkoreksi, berbalik arah dari sebelumnya menguat di awal perdagangan dengan sentimen utama dari global. Sentimen global yang turut menekan harga obligasi di pasar adalah masih belum membaiknya tensi dari hubungan Amerika Serikat (AS)-China yang memanas pada akhir pekan lalu.Turunnya harga surat utang negara (SUN) itu seiring dengan koreksi yang terjadi di pasar surat utang pemerintah negara lain. Data Refinitiv menunjukkan terkoreksinya harga SUN itu tercermin dari empat seri acuan (benchmark) yang sekaligus menaikkan tingkat imbal hasilnya (yield).
Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder, sehingga ketika harga naik maka akan menekan yield turun, begitupun sebaliknya. Yield yang menjadi acuan hasil investasi yang didapat investor juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum. Keempat seri yang menjadi acuan pasar adalah FR0077 bertenor 5 tahun, FR0078 bertenor 10 tahun, FR0068 bertenor 15 tahun, dan FR0079 bertenor 20 tahun.Seri acuan yang paling melemah adalah FR0078 yang bertenor 10 tahun dengan kenaikan yield 4,2 basis poin (bps) menjadi 7,01%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.

 

Yield Obligasi Negara Acuan 11 Nov'19

Seri

Jatuh tempo

Yield 8 Nov'19 (%)

Yield 11 Nov'19 (%)

Selisih (basis poin)

Yield wajar IBPA 11 Nov'19 (%)

FR0077

5 tahun

6.437

6.435

-0.20

6.4386

FR0078

10 tahun

6.972

7.014

4.20

7.003

FR0068

15 tahun

7.342

7.339

-0.30

7.3276

FR0079

20 tahun

7.581

7.581

0.00

7.5619

Sumber: Refinitiv

 

Koreksi pasar obligasi pemerintah hari ini tercermin pada harga obligasi wajarnya, di mana indeks INDOBeX Government Total Return milik PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/IBPA) masih melemah. Indeks tersebut turun 0,34 poin (0,12%) menjadi 268,5 dari posisi kemarin 268,84.

Pelemahan SBN hari ini juga membuat selisih (spread) yield obligasi rupiah pemerintah tenor 10 tahun dengan yield surat utang pemerintah AS (US Treasury) tenor serupa mencapai 506 bps, melebar dari posisi kemarin 502 bps. Yield US Treasury 10 tahun tidak bergerak hari ini.

Terkait dengan porsi investor di pasar SBN, data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu (DJPPR) terakhir menunjukkan investor asing menggenggam Rp 1.068 triliun SBN, atau 39,09% dari total beredar Rp 2.734 triliun berdasarkan data per 7 November. Angka itu menjadi rekor tertinggi baru, menghapus rekor sebelumnya Rp 1.064 triliun pada 6 November.

Angka kepemilikannya masih positif Rp 175,53 triliun dibanding posisi akhir Desember Rp 893,25 triliun, sehingga persentasenya masih naik dari 37,71% pada periode yang sama. Sejak akhir pekan sebelumnya, investor asing tercatat masuk ke pasar SUN senilai Rp 8,42 triliun, sedangkan sejak awal bulan masih surplus Rp 10,31 triliun.

Dari pasar surat utang negara berkembang dan negara maju, koreksi harga terjadi secara luas sehingga yield mayoritas obligasi negara naik. Pelaku pasar global saat ini juga sedang mencermati penjualan yang memicu koreksi harga obligasi negara Eropa Selatan, seperti Italia, Spanyol, dan Portugis.

 

Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang

Negara

Yield 8 Nov'19 (%)

Yield 11 Nov'19 (%)

Selisih (basis poin)

Brasil

6.66

6.71

5.00

China

3.29

3.254

-3.60

Jerman

-0.266

-0.26

0.60

Prancis

0.024

0.035

1.10

Inggris

0.792

0.793

0.10

India

6.554

6.565

1.10

Jepang

-0.063

-0.063

0.00

Malaysia

3.422

3.427

0.50

Filipina

4.59

4.61

2.00

Rusia

6.42

6.44

2.00

Singapura

1.801

1.824

2.30

Thailand

1.73

1.72

-1.00

Amerika Serikat

1.943

1.945

0.20

Afrika Selatan

8.46

8.505

4.50

Sumber: Refinitiv


TIM RISET CNBC INDONESIA

(irv/irv)

Halaman Selanjutnya >>>>




Bagikan Berita Ini

0 Response to "Tak Kuat Diterpa Sentimen Negatif, Pasar SUN Menyerah Turun"

Post a Comment

Powered by Blogger.