Search

Trump Tampik Pernyataan China, Wall Street Dibuka Jatuh

Trump Tampik Pernyataan China, Wall Street Dibuka Jatuh

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka jatuh pada Senin (11/11/2019) menyusul bangkitnya kembali kekhawatiran seputar prospek perjanjian dagang antara AS-China dan memanasnya kondisi politik di Hongkong.

Presiden AS Donald Trump pada Jumat pekan lalu (8/11/2019) membantah pernyataan pejabat China yang mengatakan bahwa kedua belah pihak sepakat mencabut tarif yang sebelumnya telah diberlakukan. Pernyataan ini membanting ekspektasi positif pasar.

Indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 156 poin (-0,6%) pada pukul 08:30 waktu setempat (20:30 WIB), dan membaik menjadi 105,96 poin (-0,38%) ke 27.575,28 selang 20 menit kemudian. Indeks Nasdaq turun 42,3 poin (-0,5%) ke 8.433,78 sementara indeks S&P 500 tertekan 12,58 poin (-0,41%) ke 3.080,76.

Saham Cisco menjadi pemberat utama Dow Jones, dengan melorot 1,8%, disusul saham Home Depot dan Caterpillar yang masing-masing melemah di kisaran 1%.

Bulan lalu, Dow Jones menguat 3%, sedangkan indeks S&P 500 dan Nasdaq melompat 4% dan 5%. Sepanjang tahun, Dow Jones menyentuh rekor tertinggi sebanyak delapan kali, dan terakhir dicatatkan pada Jumat pekan lalu. Di sisi lain S&P 500 dan Nasdaq masing-masing menyentuh rekor tertinggi 19 dan 14 kali.

"Setelah reli kuat yang menutup koreksi Agustus, banyak bursa saham global yang menjadi jenuh beli dalam jangka pendek," tutur Chief Market Strategist Miller Tabak Matt Maley, dalam laporan risetnya, sebagaimana dikutip CNBC International.

Pelaku pasar juga mencermati perkembangan situasi di Hong Kong, di mana polisi setempat melepas tembakan ke arah pendemo dan melukai satu orang. Sementara itu, satu warga Hong Kong dibakar oleh pihak tak dikenal ketika di keramaian dan dalam kondisi kritis.

Bursa saham Hong Kong anjlok dalam sehingga Hang Seng terperosok 2,6%.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)

Halaman Selanjutnya >>>>




Bagikan Berita Ini

0 Response to "Trump Tampik Pernyataan China, Wall Street Dibuka Jatuh"

Post a Comment

Powered by Blogger.