Sudah Habis, Tambang Open Pit Freeport Ditutup Tahun Ini

Tembagapura, CNBCIndonesia- Tambang permukaan tanah atau tambang terbuka (open pit) PT Freeport Indonesia di Mimika, Papua, sempat beberapa kali akan ditutup atau diakhiri proses produksinya tapi hingga kini tambang yang dulunya adalah Gunung Grasberg ini masih beroperasi.

Saat CNBC Indonesia ke lokasi pada Jumat (16/7), aktivitas di tambang open pit masih berlangsung.

Presiden Direktur PT FI Tony Wenas membenarkan bahwa pihaknya sempat akan menutup operasi open pit di Grasberg beberapa tahun lalu, sempat ditargetkan Desember 2018, tapi akhirnya diperpanjang.

Pada 2019, Freeport sempat menargetkan pada semester I-2019 sudah ditutup, tapi lagi-lagi diperpanjang sampai triwulan III-2019. Freeport memaksimalkan potensi yang masih ada pada tambang open pit.

"Kita akan usahakan semaksimal mungkin kuartal III 2019 masih kita tambang, kalau sudah selesai tak bisa diperpanjang sampai kuartal IV, mungkin kuartal III (berakhir)," kata Tony di Tembagapura, Sabtu (17/8/2019)

Tony bilang, PT FI sudah mengirimkan dokumen rencana penutupan tambang open pit milik perseroan secara komprehensif ke Kementerian ESDM. Biaya penutupan pasca tambang itu termasuk proses reklamasi lebih dari US$ 350 juta.

"Kegiatan yang ada memaksimalkan bijih yang ada, intinya bila sudah selesai semua akan ada penutupan resmi," katanya.

Ia berharap perwakilan pemerintah pusat akan datang, antara lain menteri ESDM untuk menutup resmi proses produksi di Grasberg.

Menteri ESDM Ignasius Jonan menanggapi positif bila peresmian penutupan tambang terbuka Grasberg melibatkan pemerintah pusat, bahkan memungkinkan Presiden Jokowi.

"Penutupan itu disaksikan oleh pemerintah, karena pemerintah yang menutup, tambang ini kan milik pemerintah, milik negara. Ya nggak tahu kalau bapak presiden berkenan, beliau yang mengunjungi menutup, karena ini tambang yang historis dan sangat sentimental," kata Jonan.

[Gambas:Video CNBC]

(dob)