Search

Potensi Rp 23 T, Bisnis Perawatan Sumur Minyak Diminta IPO

Potensi Rp 23 T, Bisnis Perawatan Sumur Minyak Diminta IPO

Jakarta, CNBC Indonesia - Besarnya potensi bisnis work over (kerja ulang) dan well services (perawatan sumur) atau WOWS di Indonesia yang mencapai sekitar Rp 23 triliun per tahun dinilai akan mendorong sektor tersebut menggeliat sehingga membutuhkan pendanaan ekspansi di luar perbankan.

"Angka [Rp 23 triliun] ini menarik dan potensi pertumbuhan industrinya menjanjikan, mengingat kebutuhannya selalu meningkat dan pemainnya tidak banyak," kata Chief Executive Officer (CEO) KLS Kapital Reagy Sukmana, dalam keterangan resmi dikutip CNBC Indonesia, Senin (9/9/2019).

Hanya saja dengan besaran potensi tersebut, sayangnya dunia perbankan tidak mengetahui banyak mengenai industri ini, sehingga kurang mendapatkan dukungan pembiayaan meskipun industri ini terbilang padat karya dan high investment.


Tak heran, katanya, jika tidak banyak perusahaan yang berkecimpung dalam industri WOWS, padahal 80% produksi minyak nasional disumbangkan dari aktivitas WOWS.

Untuk mengatasi masalah investasi, Reagy menyarankan agar pelaku industri WOWS mencari pembiayaan dari non-perbankan.

"Dengan sifat industri ini yang recurring [pendapatan berulang], resiko terukur dan high investment, pasar modal menjadi tempat yang tepat sebagai alternatif pembiayaan. Saya yakin market akan menyambut baik," ujarnya.

Pendanaan pasar modal ini bentuknya bisa penerbitan saham baru alias initial public offering (IPO) maupun penerbitan obligasi. Menurutnya, jika industri WOWS mendapatkan dukungan pembiayaan dari pasar modal, hal ini akan berdampak terhadap produksi minyak nasional. "Mendorong industri ini tumbuh sehingga dapat memenuhi kebutuhan migas Indonesia."

Dalam sebuah diskusi terkait dengan WOWS di Jakarta belum lama ini, aktivitas kerja ulang dan perawatan sumur pada sumur minyak berpotensi meningkatkan produksi minyak nasional menjadi lebih dari 250.000 barel minyak per hari. Saat ini produksi minyak PT Pertamina (Persero) mencapai 314.000 barel per hari.


Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan, dalam kesempatan diskusi itu, mengungkapkan, potensi pertumbuhan industri WOWS di Indonesia cukup menjanjikan.

Pada tahun 2019, direncanakan ada sekitar 969 pekerjaan work over dan ada 25.260 pekerjaan well services. Dia juga memaparkan berdasarkan data SKK Migas, sampai Juni 2019 untuk kegiatan work over sudah terealisasi sebanyak 417 dari 969 pekerjaan, alias baru 43%.

Adapun untuk well services sudah bisa mencapai sekitar 60% dari target 25.260 kegiatan well services sepanjang tahun 2019.

Sebagai perbandingan, data Pertamina menunjukkan, hingga Juni 2019, total produksi minyak Pertamina mencapai 413 juta barel minyak per hari (MBOPD) dan produksi gas sebesar 2.856 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). 
Sedangkan untuk lifting (produksi siap jual) minyak sebesar 371 MBOPD dan lifting gas sebesar 2.154 MMSCFD.

Simak 18 emiten siap IPO

[Gambas:Video CNBC]

(tas/hps)

Halaman Selanjutnya >>>>




Bagikan Berita Ini

0 Response to "Potensi Rp 23 T, Bisnis Perawatan Sumur Minyak Diminta IPO"

Post a Comment

Powered by Blogger.