Search

Subsidi Listrik 900 VA Dicabut, Apakah Tepat Sasaran?

Subsidi Listrik 900 VA Dicabut, Apakah Tepat Sasaran?

Jakarta, CNBC Indonesia - Subsidi listrik dinilai mengalami perbaikan dalam kurun waktu lima tahun terakhir, khususnya subsidi yang diberikan untuk pelanggan 900 VA.

"Dengan membaiknya basis data rumah tangga miskin, subsidi listrik untuk 900 VA diberikan untuk rumah tangga miskin," kata Pengamat energi, Fabby Tumiwa kepada CNBC Indonesia, Kamis (5/9/2019).

Walaupun demikian, menurutnya pelanggan 450 VA belum mengalami penyisiran dan subsidi tetap diberikan walaupun belum tentu kelompok ini semuanya miskin. "Jadi bisa dikatakan, subsidi kita belum semuanya diberikan untuk rumah tangga miskin saja," jelasnya.

Sebagaimana diketahui, dalam RAPBN 2020 alokasi anggaran subsidi listrik direncanakan sebesar Rp62,2 triliun atau lebih tinggi Rp9,8 triliun dibandingkan dengan APBN 2019 sebesar Rp52,3 triliun.


Pemerintah memetakan arah kebijakan subsidi tersebut diperuntukkan untuk 5 hal yang pertama adalah memberikan subsidi listrik kepada golongan tarif tertentu, kedua subsidi listrik diberikan secara tepat sasaran bagi seluruh pelanggan rumah tangga daya 450 VA dan rumah tangga miskin dan rentan daya 900 VA dengan mengacu Data Terpadu Program Penanganan Fakir Miskin (DTPPFM).

Ketiga meningkatkan rasio elektrifikasi secara nasional dan bersamaan mengurangi disparitas antar wilayah, dan keempat meningkatkan efisiensi penyediaan tenaga listrik, melalui optimalisasi pembangkit listrik berbahan gas dan batubara, dan menurunkan komposisi pemakaian BBM dalam pembangkit tenaga listrik.

Terakhir mengembangkan energi baru dan terbarukan yang lebih efisien khususnya di pulau-pulau terdepan yang berbatasan dengan negara lain dan daerah terpencil namun memiliki potensi energi baru dan terbarukan, serta mensubtitusi PLTD di daerah-daerah terisolasi.

Sementara itu, tercatat realisasi subsidi listrik selama kurun waktu tahun 2015-2019 sangat dipengaruhi oleh perkembangan realisasi asumsi dasar ekonomi makro, terutama ICP dan nilai tukar rupiah, serta upaya pelaksanaan kebijakan tepat sasaran subsidi listrik bagi rumah tangga pelanggan 450 VA dan 900 VA.

Dalam rangka pemberian subsidi listrik tepat sasaran, mulai tahun 2016, Pemerintah telah melakukan verifikasi dan validasi pelanggan rumah tangga daya 900 VA dengan mengacu pada Data Terpadu Program Penanganan Fakir Miskin (DTPPFM).

Sementara itu, Kementerian ESDM berencana untuk menerapkan penyesuaian tarif (tariff adjustment) ke pelanggan listrik non-subsidi mulai 2020. Adapun, golongan pelanggan Rumah Tangga Mampu (RTM) 900 VA masuk dalam kajian yang dikenakan penyesuaian tarif tersebut.


Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana menjelaskan, hal tersebut dilakukan agar pemerintah mampu mengurangi beban APBN dan mengalokasikan anggaran untuk membantu 710 ribu rumah tangga miskin di Indonesia yang tak mampu membayar biaya penyambungan listrik.

"Jika penyesuaian tarif listrik tak diberlakukan, maka pemerintah kembali mensubsidi golongan 900 VA RTM yang sebenarnya masuk golongan pelanggan non-subsidi. Dalam data itu, diperkirakan jumlah pengguna listrik 900 VA RTM mencapai 24,4 juta dengan total konsumsi listriknya mencapai 30,57 tWh," ujarnya.

Rida menuturkan, jika 24,4 juta pelanggan 900 VA RTM tak disesuaikan tarif listriknya, negara harus menanggung beban sebesar Rp 5,90 triliun. Padahal, uang sebanyak itu bisa dialokasikan untuk pembangunan di berbagai daerah di seluruh Indonesia.

(dob/dob)

Halaman Selanjutnya >>>>




Bagikan Berita Ini

0 Response to "Subsidi Listrik 900 VA Dicabut, Apakah Tepat Sasaran?"

Post a Comment

Powered by Blogger.