Search

AS-China Suram, Wall Street Malah Menghijau Ditopang Disney

AS-China Suram, Wall Street Malah Menghijau Ditopang Disney

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Rabu (13/11/2019) atau Kamis pagi waktu Indonesia, setelah dua indeks utama di bursa saham AS yakni indeks Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 menguat masing-masing 0,33% dan 0,07% seiring dengan sokongan beberapa saham blue chips atau unggulan.

Data perdagangan mencatat, Dow Jones (DJIA) ditutup menguat 92,10 poin atau 0,33% di level 27.783,59 dan S&P juga naik 2,20 poin atau  0,07% di level 3.094, sementara indeks Nasdaq melorot 3,39 poin atau 0,05% di level 8.482,10.

Saat dibuka tadi malam, tiga indeks ini terpeselet setelah investor dihadapkan pada kenyataan bahwa prospek negosiasi dagang AS-China kian buram. Pada pembukaan, Dow Jones melemah 52 poin (-0,2%), indeks Nasdaq turun 26,7 poin (-0,32%) dan indeks S&P 500 susut 6,57 poin (-0,21%).


CNBC International dalam ulasannya mencatat saham Disney mampu mengangkat Dow Jones ke rekor baru, tapi kekhawatiran seputar kesepakatan perdagangan AS-China membuat pasar belum mampu leluasa bergerak.

Saham Disney melonjak 7,32% setelah raksasa media asal AS itu mengklaim bahwa Disney +, layanan streaming video-nya, bisa mendapat lebih dari 10 juta pendaftar setelah diluncurkan.

Adapun saham SmileDirectClub anjlok 20,31% setelah perusahaan jasa dokter gigi online itu merilis hasil kuartalan pertamanya sejak go public pada September.


Investor dinilai masih akan mengalihkan perhatian mereka pada Kamis ini (14/11) terkait dengan agenda Komite Ekonomi Gabungan Kongres dari bank sentral AS, The Fed. Sebanyak tujuh pejabat The Fed dijadwalkan untuk memberikan sambutan, termasuk sang Gubernur The Fed, Jerome Powell.

Dalam pernyataan sebelumnya, Powell mengatakan bahwa suku bunga acuan tak akan banyak diubah selama ekonomi AS masih tumbuh.

"Kami melihat posisi kebijakan moneter saat ini masih akan mendukung selama informasi yang masuk seputar ekonomi secara umum masih konsisten dengan perkiraan kami yakni bertumbuh moderat, pasar tenaga kerja kuat, dan inflation mendekati target plus-minus 2%," tuturnya.

Namun, Powell mewaspadai tantangan inflasi dan efek pelemahan ekonomi dari luar negeri. Sejauh ini, The Fed telah memangkas suku bunga acuannya untuk ketiga kali pada Oktober.

"Dalam testimoni di kongres, Powell akan memberitahu bahwa ekonomi AS masih bagus meski menurutnya belum bisa menolerir Fed Funds Rate di atas 1,75%," ujar Peter Boockvar, Chief Investment Officer Bleakley Advisory Group, dalam laporan risetnya, sebagaimana dikutip CNBC International.


Walmart, Viacom, Nvidia dan Applied Materials menjadi deretan perusahaan yang dijadwalkan melaporkan laba bersih kuartalan pada Kamis ini.

Di sisi lain, satu sentimen yang juga tetap menjadi perhatian ialah damai dagang AS-China. CNBC International melaporkan, berdasarkan sumber mereka, bahwa AS berusaha mengamankan konsesi yang lebih kuat dalam perjanjian kedua negara terkait dengan isu pencurian kekayaan intelektual dan transfer teknologi secara paksa, dengan imbalan pengembalian tarif.

The Wall Street Journal pertama kali melaporkan bahwa pembicaraan antara kedua belah pihak memang buntu, apakah AS harus mencabut tarif yang sekarang berlaku atau hanya menunda tarif tambahan yang baru dikenakan pada 15 Desember.

Laporan media AS tersebut dirilis setelah Presiden AS Donald Trump, di forum the Economic Club di New York, mengatakan bahwa China "ngebet" untuk meneken kesepakatan dagang. Namun, dia tak memberikan detail mengenai pembicaraan yang sedang berlangsung.

(tas/tas)

Halaman Selanjutnya >>>>




Bagikan Berita Ini

0 Response to "AS-China Suram, Wall Street Malah Menghijau Ditopang Disney"

Post a Comment

Powered by Blogger.