Curhat Sri Mulyani: Khawatir Shortfall Tapi Dunia Usaha Lesu
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui bahwa penerimaan pajak masih lesu hingga bulan Oktober 2019. Lesunya penerimaan pajak disebabkan oleh perekonomian global yang menekan iklim usaha dalam negeri.Bendahara negara ini menilai, penerimaan pajak yang loyo ini tentu akan menimbulkan shortfall atau kekurangan dari penerimaan.
Namun, ia mengakui, saat seperti ini pihaknya tidak bisa melakukan segala cara untuk mudah untuk mengumpulkan penerimaan negara. Sebab, langkah itu justru akan membuat perekonomian semakin tertekan.
"Pemerintah mungkin khawatir shortfall penerimaan. Tapi dalam situasi seperti ini instruksinya kejar pajak sampai dimanapun, sampai kapanpun, dalam bentuk apapun, mengejar ke seluruh hal, kalau ini dilakukan ekonomi akan semakin mengalami pelemahan. Ini sesaat yang tidak ingin terjadi pada saat kita mengalami siklus yang sedang menurun," ujarnya di Gedung Dhanapala, Jakarta, Jumat (15/11/2019) malam.
Lebih lanjut ia menjelaskan, dengan kondisi ini, seluruh jajaran Kementerian Keuangan terus melakukan usaha untuk mencari sumber penerimaan. Namun, memang sedikit sulit mencapai penerimaan sesuai target terutama karena tax rasio yang masih kecil.
"Karena bagimanapun sangat sulit menjustifikasi Indonesia dengan tax ratio yang belum bisa meningkatkan reformasi," kata dia.
Tapi di sisi lain, dengan kondisi ini maka penerimaan pajak akan tetap berpatokan pada pengumpulan dari wajib pajak.
"Kita lakukan, kita coba terus untuk meng-collect pajak sehingga memiliki penerimaan pajak yang setara dengan negara yang sama dengan kita atau bahkan lebih baik tanpa menimbulkan backfire antara pemerintah dan dunia usaha," tegasnya.
(dru)
Halaman Selanjutnya >>>>
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Curhat Sri Mulyani: Khawatir Shortfall Tapi Dunia Usaha Lesu"
Post a Comment