Dimotori Perkembangan Perang Dagang, Wall Street akan Menguat
Jakarta, CNBC Indonesia - Wall Street akan dibuka menguat pada perdagangan ketiga di pekan ini, Rabu (6/10/2019). Hingga pukul 20:30 WIB, kontrak futures indeks Dow Jones mengimplikasikan kenaikan sebesar 23 poin, sementara S&P 500 dan Nasdaq Composite diimplikasikan naik masing-masing sebesar 2 dan 5 poin.Perkembangan terkait perang dagang AS-China yang positif menjadi faktor yang mendorong pelaku pasar saham AS untuk melakukan aksi beli.
Bloomberg melaporkan bahwa China kini tengah melakukan kajian terkait dengan lokasi-lokasi di AS yang berpotensi dijadikan tempat bagi Presiden China Xi Jinping untuk meneken kesepakatan dagang tahap satu dengan Presiden AS Donald Trump. Pemberitaan tersebut menngutip sumber-sumber yang mengetahui tentang perkembangan negosiasi dagang AS-China.
Sumber-sumber tersebut menyebutkan bahwa Beijing berharap penandatanganan kesepakatan dagang tahap satu di AS akan menjadi bagian dari kunjungan kenegaraan Xi, namun pihak Beijing juga membuka opsi bagi Xi untuk menyambangi AS tanpa label kunjungan kenegaraan.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross optimistis bahwa kesepakatan dagang tahap satu antara AS dan China akan bisa diteken pada bulan ini juga. Sementara itu, Trump sebelumnya sudah mengungkapkan bahwa jika kedua negara benar berhasil menyepakati kesepakatan dagang tahap satu, penandatanganan akan digelar di AS.
"Pertama-tama, saya ingin meneken kesepakatan dagang," kata Trump di Gedung Putih kala berbicara di hadapan reporter, Minggu (3/11/2019), seperti dilansir dari Bloomberg.
"Lokasi penandatangan kesepakatan dagang, untuk saya, sangatlah mudah (untuk ditentukan)."
Untuk diketahui, pada awalnya AS dan China berencana untuk meneken kesepakatan dagang tahap satu di Chile, kala Trump bertemu dengan Xi di sela-sela gelaran KTT APEC. Namun, rencana tersebut kemudian dipertanyakan menyusul keputusan Chile untuk membatalkan gelaran tersebut, seiring dengan aksi demonstrasi yang tak kunjung padam di sana.
Pada hari ini, Ross sedang berada di Indonesia guna bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Ross juga bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka.
Pasca menggelar pertemuan dengan Jokowi, Ross kembali mengungkapkan optimismenya terkait kesepakatan dagang tahap satu dengan China.
"Kami optimistis dapat menyelesaikan kesepakatan dagang tahap satu," tegas Ross.
Lebih lanjut, rilis data ekonomi AS yang menggembirakan ikut menjadi faktor yang mendorong pelaku pasar saham AS untuk melakukan aksi beli.
Kemarin (5/11/2019), Non-Manufacturing PMI periode Oktober 2019 dirilis oleh Institute for Supply Management (ISM) di level 54,7, mengalahkan konsnesus yang sebesar 53,5, seperti dilansir dari Forex Factory.
Sebagai informasi, angka di atas 50 berarti terdapat ekspansi jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, sementara angka di bawah 50 menunjukkan adanya kontraksi.
Terlepas dari adanya perang dagang dengan China, ternyata laju perekonomian AS masih cukup oke. Jika dikombinasikan dengan kesepakatan dagang tahap satu yang kemungkinan akan segera diteken, laju perekonomian AS bisa dipastikan akan lebih oke lagi.
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/ank)
Halaman Selanjutnya >>>>
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dimotori Perkembangan Perang Dagang, Wall Street akan Menguat"
Post a Comment