Luhut Sebut SoftBank dan Ping An Mau Masuk RI, Bantu BPJS?

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan membantah tudingan Indonesia tunduk ke investasi China. Menurutnya Indonesia memilih investor berdasarkan reputasinya.

"Ada beberapa investor kunci di kita sekarang. Ada dari Abu Dhabi, Arab Saudi, kebetulan hubungan Price Muhammad Bin Zahid dengan Presiden Jokowi sangat baik. Itu mereka akan membantu kita luar biasa," ujarnya di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/11/2019)

"Yang kedua Fund (dana) dari Jepang, Masayoshi Son (SoftBank) dan dana dari Pin An dan dana dari Tingkok dan Singapura."

Luhut menambahkan saat ini ia dan tim sedang membuat peta investasi. Pada 19 November nanti beberapa tim investor akan datang ke Indonesia untuk investasi.

"Saya kirim message lagi, kamu kalau kirim kecil-kecil is not the deal for Indonesia. Nggak main buat Indonesia, kamu harus main billion of dollar. Jadi saya bawa mereka lihat proyek-proyek kita untuk tahun Indonesia itu bukan kelas kecil," jelasnya.

"Jadi saya ingin sampaikan kepada Anda Semua, kita ini bukan bangsa kecil. Kiat bangsa besar. Di Eropa kalau sawit kita sudah sampai B40 mereka yang akan minta sawit ke Indonesia karena Indonesia The Great Country."

CEO SoftBank Masayoshi Son bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Juli lalu. Melalui Instagram resminya Jokowi mengatakan SoftBank mengungkapkan rencana membuat kantor pusat kedua Grab di Indonesia, menjadi Grab sebagai unicorn baru Indonesia sekaligus menginvestasikan US$2 miliar melalui Grab.

"Di saat yang sama, SoftBank juga berniat mengucurkan lebih banyak investasi ke unicorn lokal, Tokopedia, dan membantuk berkembang lebih jauh lagi," ujar Jokowi melalui akun Instagram resminya.

Sementara Ping An sempat disebut Luhut berencana bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Keberhasilan Ping An dalam mengelola asuransi dianggap dapat dipelajari BPJS Kesehatan untuk mengatasi masalahnya.

(roy/roy)