Pasar Obligasi Positif Terbantu Asing, Penerbitan SBR Lancar

Yield Obligasi Negara Acuan 23 Sep'19 |
|||||
Seri |
Jatuh tempo |
Yield 20 Sep'19 (%) |
Yield 23 Sep'19 (%) |
Selisih (basis poin) |
Yield wajar IBPA 23 Sep'19 (%) |
FR0077 |
5 tahun |
6.622 |
6.615 |
-0.70 |
6.6018 |
FR0078 |
10 tahun |
7.243 |
7.246 |
0.30 |
7.2329 |
FR0068 |
15 tahun |
7.676 |
7.666 |
-1.00 |
7.6672 |
FR0079 |
20 tahun |
7.804 |
7.813 |
0.90 |
7.7827 |
Sumber: Refinitiv, IBPA
Apresiasi pasar obligasi pemerintah hari ini tidak tercermin pada harga obligasi wajarnya, di mana indeks INDOBeX Government Total Return milik PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/IBPA) masih stagnan. Indeks tersebut tidak bergerak pada 261,73 dari posisi akhir pekan lalu.
Penguatan SBN hari ini juga membuat selisih (spread) yield obligasi rupiah pemerintah tenor 10 tahun dengan yield surat utang pemerintah AS (US Treasury) tenor serupa mencapai 554 bps, melebar dari posisi akhir pekan lalu 549 bps. Yield US Treasury 10 tahun turun drastis yaitu sebesar 5,1 bps hingga 1,7% dari posisi akhir pekan lalu 1,75%.
Terkait dengan porsi investor di pasar SBN, data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu (DJPPR) terakhir menunjukkan investor asing menggenggam Rp 1.023,87 triliun SBN, atau 38,67% dari total beredar Rp 2.647 triliun berdasarkan data per 19 September.
Nilai kepemilikan SUN oleh investor asing tersebut masih menjadi yang tertinggi sepanjang masa seiring dengan semakin kondusifnya perang dagang.
Angka kepemilikannya masih positif Rp 130,62 triliun dibanding posisi akhir Desember Rp 893,25 triliun, sehingga persentasenya masih naik dari 37,71% pada periode yang sama. Sejak akhir pekan lalu, investor asing tercatat masuk ke pasar SUN senilai Rp 1,64 triliun dan sejak akhir bulan lalu sudah masuk Rp 4,27 triliun.
Penguatan di pasar surat utang hari ini tidak seperti koreksi yang terjadi di pasar ekuitas dan rupiah di pasar valas, yang masing-masingnya turun 0,41% dan 0,21%, yang terpapar kondisi tekanan kondisi keamanan ibukota yang dilanda demonstrasi mahasiswa.
Dari pasar surat utang negara berkembang dan negara maju, mayoritas menguat sehingga yield mayoritas obligasi negara turun.
Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang |
|||
Negara |
Yield 20 Sep'19 (%) |
Yield 23 Sep'19 (%) |
Selisih (basis poin) |
Brasil |
7.19 |
7.09 |
-10.00 |
China |
3.118 |
3.112 |
-0.60 |
Jerman |
-0.52 |
-0.567 |
-4.70 |
Prancis |
-0.222 |
-0.275 |
-5.30 |
Inggris |
0.628 |
0.565 |
-6.30 |
India |
6.634 |
6.745 |
11.10 |
Jepang |
-0.214 |
-0.215 |
-0.10 |
Malaysia |
3.452 |
3.471 |
1.90 |
Filipina |
4.811 |
4.806 |
-0.50 |
Rusia |
7 |
7.01 |
1.00 |
Singapura |
1.733 |
1.72 |
-1.30 |
Thailand |
1.54 |
1.5 |
-4.00 |
Amerika Serikat |
1.753 |
1.702 |
-5.10 |
Afrika Selatan |
8.21 |
8.28 |
7.00 |
Sumber: Refinitiv
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/irv)Halaman Selanjutnya >>>>
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pasar Obligasi Positif Terbantu Asing, Penerbitan SBR Lancar"
Post a Comment