Kepulan Asap Rokok (Masih) Jadi Sumber Penerimaan Bea Cukai

Labuan Bajo, CNBC Indonesia - Direktur Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Heru Pambudi menekankan penerimaan tahun ini masih mengandalkan dari cukai hasil tembakau (CHT). Di mana porsinya paling besar dalam mempengaruhi penerimaan setiap tahunnya.

"Cukai masih bertumpu pada cukai hasil tembakau," ujar Heru, Rabu (13/11/3019).

Menurutnya, pihaknya yakin penerimaan tahun ini masih akan mencapai target seperti 2 tahun sebelumnya. Sebab, pihaknya melakukan banyak upaya untuk mengumpulkan penerimaan.

Pertama, pihaknya terus melakukan operasi untuk membasmi rokok ilegal mulai dari hulu hingga hilir. Langkah ini pun berhasil menurunkan jumlah rokok ilegal di pasaran dari tahun ke tahun.

Kepulan Asap Rokok (Masih) Jadi Sumber Penerimaan Bea Cukai

Foto: Heru Pambudi (CNBC Indonesia/Anisatul Umah)

"Kita operasi gempur berantas rokok ilegal mulai dari area produksi terutama di Jawa Timur dan Jawa Tengah dan titik distribusi di pelabuhan seperti Surabaya, Merak dll. Lalu di area konsumen. Banyak ilegal biasanya di Sulses, Kalimantan dan Sumatera. Daerah ini kami gempur jadi kita dapat 2 impact, ilegal hilang maka legal masuk," jelasnya.

Sedangkan extra effort dari sektor pabeanan adalah bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Pajak. Dimana nantinya akan mendapatkan dampak ganda yakni kepada Bea Cukai dan Pajak.

"Kita kawinkan antara invoice dan faktur. Begitu dia tidak cocok (data) dan ada fraud, maka kita langsung koreksi di Bea Cukai maupun di DJP. Ini akan double impact juga ke BC dan pajak. Ini buat yang biasanya akal-akalin data," kata dia.

Diketahui, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) mencatat penerimaan sebesar Rp 165,46 triliun hingga 12 November 2019. Penerimaan ini tumbuh sebesar 9,13% atau lebih rendah dibandingkan penerimaan tahun lalu di periode yang sama.

Penerimaan ini terdiri dari Bea Masuk Rp 31,41 triliun, Cukai Rp 131,06 triliun dan Bea Keluar Rp 2,99 triliun. Adapun realisasi bea keluar ini minus 49,32% dibandingkan pertumbuhan tahun lalu.

"Kita emang menurun di Bea Masuk dan turun sekali di Bea Keluar. Tapi kontribusi Bea Keluar kecil karena target hanya Rp 4,42 triliun, jadi tidak banyak pengaruhi penerimaan kita," tegasnya.

[Gambas:Video CNBC]

(dru)