Ini Cara Jokowi Bikin Ibu-Ibu Wirausaha Naik Kelas
Jakarta, CNBC Indonesia- Pemerintah melalui program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) dibuat untuk menaikkan kesejahteraan warga. Program yang dijalankan melalui bantuan Permodalan Nasional Madani (PNM) ini merupakan bantuan berupa pinjaman modal usaha tanpa agunan.Presiden RI, Joko Widodo mengingatkan agar ibu-ibu yang mengikuti program Mekar selalu disiplin, jujur dan keras dalam melaksanakan usaha yang dirintisnya. Menurutnya, jika menerapkan tiga hal itu, makanya pinjaman akan semakin ditingkatkan. Di mana jika pinjaman mencapai Rp 6 juta hingga Rp 10 juta, bisa naik kelas menjadi Kredit Usaha Rakyat (KUR) ke perbankan.
"Naik kelas ke bank seperti BRI, BTN, BNI, atau Mandiri. Bisa Rp10 juta, bisa Rp25 juta, bisa Rp500 juta, kalau misalnya semakin gede ya tambah enggak apa-apa. Yang paling penting disiplin, jujur, dan mencicil," katanya seperti dikutip dari laman resmi Setkab, Senin (2/9/2019).
Merujuk dari website resmi PNM, Mekaar sudah diluncurkan sejak 2015. Mekaar adalah layanan pinjaman modal untuk perempuan prasejahtera pelaku usaha Ultra mikro melalui program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar). PNM Mekaar dikuatkan dengan aktivitas pendampingan usaha dan dilakukan secara berkelompok.
Nasabah Mekaar adalah ibu rumah tangga yang memiliki usaha skala rumahan. Mereka memiliki keterampilan tertentu seperti menjahit, membuat penganan tertentu, hingga usaha lainnya. Namun terbatasnya akses pembiayaan modal kerja menyebabkan keterampilan berusaha mereka kurang termanfaatkan. Beberapa alasan keterbatasan akses tersebut meliputi kendala formalitas, skala usaha, dan ketiadaan agunan.
Oleh karena itu, PNM menerapkan sistem kelompok tanggung renteng yang diharapkan dapat menjembatani kesenjangan akses pembiayaan sehingga para nasabah mampu mengembangkan usaha dalam rangka menggapai cita-cita dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Adapun kriteria nasabah PNM Mekaar antara lain diperuntukan kepada perempuan prasejahtera pelaku usaha ultra mikro, tidak mensyaratkan agunan fisik, melainkan bersifat tanggung renteng kelompok,, mengikuti proses Persiapan Pembiayaan dan Pertemuan Kelompok Mingguan (PKM), Satu kelompok minimal terdiri dari 10 nasabah. Selanjutnya setiap kelompok dipimpin oleh seorang ketua di mana pertemuan Kelompok Mingguan (PKM) wajib dilaksanakan satu kali dalam seminggu. Ini dilakukan sebagai kegiatan untuk membayar angsuran mingguan dan pembinaan usaha.
Selain melalui Mekaar, pemerintah juga punya program bantuan bagi masyarakat kelas bawah melalui Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) yang selama ini tidak tersentuh oleh bank melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Direktur Jenderal Perbendaharaan Negara Kementerian Keuangan Andin Hadiyanto mengatakan, hingga saat ini, pemerintah telah menyalurkan anggaran hingga Rp 2,7 triliun dalam tahun ini. Anggaran itu terbagi ke UMKM yang berada di daerah.
Adapun penyaluran anggaran ini telah melebihi target pemerintah yang sebesar 1,4 juta penerima. Diharapkan sampai akhir tahun bisa memberikan ke 2,2 juta masyarakat.
"Penyaluran UMi sudah hampir 1 juta nasabahnya. Dananya yang sudah disalurkan Rp 2,7 triliun. Peserta totalnya yang sudah tersalurkan plus yang roll-over itu hampir 1,2 juta orang," ujarnya.
Andin merinci, rata-rata pembiayaan yang disalurkan melalui UMi mencapai Rp 2,5 juta per UMKM. Sedangkan, masyarakat penerima program Program Keluarga Harapan (PKH) yang memiliki bisnis dan lulus untuk mendapatkan bantuan kredit UMi sebanyak 100.000.
(dob/dob)Halaman Selanjutnya >>>>
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ini Cara Jokowi Bikin Ibu-Ibu Wirausaha Naik Kelas"
Post a Comment