Produksi Pertamina di Luar Negeri Masih Meleset dari Target
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) mencatatkan, rata-rata realisasi produksi minyak dari aset perusahaan di luar negeri baru mencapai 88% atau sebesar 99.930 barel per hari, dari target di 2019 yang sebesar 112 ribu bph, dan gasnya sebesar 261 MMSCFD dari target 300 MMSCFD.Direktur Hulu Pertamina Dharmawan Samsu mengakui, capaian tersebut memang belum mencapai target, hal ini disebabkan adanya masalah yang dialami di lapangan minyak Algeria.
"Karena ada masalah kompresor di Algeria, tapi udah online sekarang. Minyak yang 99 ribu bph, gasnya 261 mmscfd, sebagian langsung jual sebagian disuntikkan lagi untuk maintain presence," kata Dharmawan saat dijumpai dalam gelaran Indonesia Petroleum Association (IPA) Convention & Exhibition 2019, di Jakarta, Rabu (4/9/2019).
Selain itu, perusahaan juga menargetkan mampu membawa minyak ke Indonesia mencapai 7 juta barel pada tahun ini. Proyeksi tersebut di atas realisasi minyak yang dikirim ke Indonesia pada tahun lalu yang mencapai 6,5 juta barel. Namun proyeksi tersebut masih di bawah target yang disebutkan perusahaan pada awal tahun yakni sebesar 8 juta barel.
Dharmawan menjelaskan, minyak yang diproduksi Pertamina di luar negeri tidak bisa dibawa seluruhnya ke tanah air.
"Sistemnya beda, sebagian karena jenis crude-nya belum cocok, sebagian karena bukan entitlement kami, yang disebut service contract, yang bisa dibawa karena entitled dan minyaknya cocok itu 7 juta barel, tahun ini diperkirakan sama," kata Dharmawan.
Sebagai informasi, Pertamina mengelola aset di luar negeri melalui anak usahanya Pertamina Internasional EP yang saat ini beroperasi di 12 negara yakni di Irak, Algeria (Aljazair sebagai operator), Malaysia, Kanada, Kolombia, Prancis, Gabon, Italia, Myanmar, Namibia, Nigeria dan Tanzania.
(gus/gus)Halaman Selanjutnya >>>>
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Produksi Pertamina di Luar Negeri Masih Meleset dari Target"
Post a Comment